HTC Ejek Samsung Galaxy S4


Peluncuran Samsung Galaxy S4 yang meriah di New York mencuri perhatian media sekaligus membuat gerah kompetitor. Kali ini HTC langsung menunjukkan sikapnya dengan menyindir Galaxy S4. HTC menembak bahan bodi Galaxy S4 yang terbuat dari plastik.

HTC membandingkan jagoan baru Samsung itu dengan HTC One. Mereka menyebut bahwa Galaxy S4 kalah elegan karena bodinya terbuat dari plastik, bukan metal seperti HTC One. Menurutnya itu merugikan konsumen Galaxy yang sebenarnya juga mencari desain tak pasaran.

"Dengan terus-terusan memakai bahan bodi dari plastik dan layar semakin besar menjadi perubahan fisik yang paling jelas jika dibandingkan dengan HTC One yang seluruhnya terbuat dari aluminium," sindir Benjamin Ho, bos marketing HTC. "Itulah bedanya."

"HTC adalah pilihan terbaik untuk orang-orang yang mencari teknologi terbaik dalam hal desain premium," lanjut Benjamin. "Konsumen kami menginginkan teknologi desain yang orisinil, menarik dan terasa premium-nya. Itulah sebabnya kami membuat HTC One."

Pernyataan ini dilontarkan HTC bersamaan saat mereka juga menertawakan acara perilisan Galaxy S4. Samsung memang memperkenalkan Galaxy S4 dengan berbagai pertunjukan akting ala teater. "Melihat presentasinya, sepertinya mereka berinvestasi banyak di marketing dibanding inovasi," sindir Jason MacKenzie, presiden HTC.

Samsung Galaxy S4 Diperkirakan Masuk Indonesia April

Setelah diluncurkan secara global maka muncul pertanyaan kapan Samsung Galaxy S4 akan masuk Indonesia? Pihak Samsung untuk Asia Tenggara hanya menyebutkan waktunya bakal "hampir bersamaan". 

Samsung Galaxy S4 sendiri dirilis pada 14 Maret di New York. Jagoan anyar ini dijadwalkan tiba di Asia, Amerika Serikat serta Eropa dalam waktu yang berdekatan yaitu akhir April. Sehingga diperkirakan kehadirannya di Indonesia juga kisaran April.

Dugaan ini melihat pengalaman Samsung selama ini dalam meluncurkan di berbagai negara yang biasanya tak jauh dari tanggal rilis global. Misalnya Galaxy S3 yang diluncurkan awal Mei 2012 dan sudah bisa dibeli di Indonesia pada awal Juni di tahun sama. Galaxy S4 sendiri sedang diuji di Kominfo sejak Februari lalu.

Sementara itu Samsung juga masih belum membeberkan harga Galaxy S4 secara resmi. Saat peluncurannya mereka menyebutkan soal harga akan diumumkan belakangan. Namun beberapa media teknologi mulai mengeluarkan dugaan harga yang akan dibanderolkan.

PC Advisor menebak Samsung Galaxy S4 akan dijual di kisaran Rp 7,3 juta. Harganya diperkirakan tak akan jauh beda dengan Samsung Galaxy S3 saat ditawarkan di Amerika dan Inggris. Perkiraan itu menguat karena harga ritel Galaxy S3 sudah turun nyaris Rp 1 juta.

Google Pamerkan Sepatu "Adidas" Bisa Bicara

Mempunyai dana riset yang luar biasa besar membuat Google bisa berinovasi dengan "liar". Setelah mengejutkan dengan proyek kacamata pintar Google Glass, Google kembali memamerkan proyek yang cukup nyeleneh.

Perusahaan mesin pencari di internet ini memamerkan sepasang sepatu pintar. Seperti dikutip dariEngadget, Senin (11/3/2013), sepatu bikinan Google ini dapat berbicara layaknya manusia ke penggunanya.

Sepatu Google ini dapat memberi komentar atas segala kegiatan yang dilakukan oleh pemakainya. Misalnya, saat penggunanya bermalas-malasan, sepatu ini langsung berteriak dan mengajak penggunanya untuk jalan-jalan atau bergerak.

Suara yang dikeluarkannya berasal dari speaker yang terdapat di bagian atas sepatu. Terdapat pula sensor gyroscope dan accelerometer yang dapat mampu mendeteksi gerakan pemakainya.

Saat diperagakan, Google menggunakan sepatu olahraga merek Adidas yang dilengkapi seperangkat mikrokontroler.
Engadget


Selain dapat mengeluarkan respons suara, sepatu ini dapat memberikan responsnya ke ponsel Android melalui Bluetooth.
Engadget


Sepatu pintar ini bagian dari proyek Art, Copy, & Code yang merupakan bagian dari divisi Google Playground.

Meski sangat menarik konsepnya, Google belum berencana memproduksi sepatu pintar ini secara massal. Juru bicara Google menyatakan kepada Cnet, sepatu pintar yang dipamerkan pada ajang SXSW di AS tersebut hanyalah sebuah eksperimen dan Google tidak akan masuk ke industri sepatu. 

Klik 'Like' Facebook, Kepribadian Bisa Ditebak


Penelitian di Cambridge University mendapatkan temuan, bahwa dari setiap klik "Like" di media sosial Facebook, profil kepribadian seseorang bisa disusun. Sebuah algoritma digunakan dalam penelitian ini untuk menebak agama, politik, ras, dan orientasi seksual dari preferensi "Like" seseorang di Facebook.

"Secara mengejutkan, hasilnya akurat memotret kepribadian seseorang," kata Ketua Tim Peneliti, Michael Kosinski, seperti dipublikasikan dalam jurnal PNAS. Penelitian melibatkan 58 ribu sukarelawan, yang memberikan tanda jempol di Facebook dan informasi demografi.
Penelitian mendapatkan hasil tes psikometri, sebuah tes yang dirancang untuk menyoroti kepribadian seseorang. Data 'like' di Facebook dimasukkan dalam algoritma lalu dicocokkan dengan tes kepribadian.

Hasilnya, 88 persen akurat mengenali jenis kelamin laki-laki, 95 persen akurat membedakan ras Afrika-Amerika dari Kaukasia-Amerika, dan 85 persen akurat memilah simpatisan Demokrat atau Republik. Keyakinan responden pun 82 persen akurat terpetakan dari penelitian ini, antara Muslim dan Kristen. Demikian juga 65 persen akurasi terkait relasi, dan 73 persen soal penyalahgunaan zat terlarang.
Menurut penelitian ini, tautan yang jarang diklik 'suka', adalah terkait atribut seperti pernikahan sejenis. Atribut ini hanya diklik oleh kurang dari 5 persen responden. Sebaliknya, algoritma mengumpulkan banyak klik 'like' untuk musik dan acara televisi, yang bisa dipakai untuk menyusun profil seseorang.
Tapi, penelitian pun mendapatkan hasil yang cukup aneh. Misalnya, memberi tanda suka pada kentang goreng ternyata berkorelasi dengan kecerdasan tinggi. Sementara, orang yang menyukai film Dark Night cenderung punya lebih sedikit teman dibandingkan yang tak menyukai film itu.

Berpikir ulang soal data
Penelitian ini bakal menjadi 'musik merdu' di telinga perusahaan yang memanfaatkan sosial media untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan melalui pemasaran personal. Tapi, para peneliti juga mengingatkan bahwa pembuatan profil digital seseorang dapat melanggar privasi.
Kosinski mengatakan akan mengapresiasi penggunaan penelitian ini untuk memberikan rekomendasi buku. Atau, kata dia, hasil penelitian digunakan Facebook untuk memilah cerita yang paling relevan dimunculkan di newsfeed seseorang.

Tapi, Kosinski mengaku bisa bisa membayangkan situasi ketika data dan teknologi yang sama dipakai untuk memperkirakan pilihan politik atau orientasi seksual seseorang. "Bisa mengancam kebebasan bahkan hidup," ujar dia.

Anggota tim peneliti, David Stillwell, memberikan saran sederhana bagi para pengguna Facebook. "Ubah seting privasi Anda," kata dia. Stillwell mengatakan seting standar opsi 'like' di Facebook memang 'public', tapi Facebook tak memaksa semua penggunanya tetap menggunakan seting itu.
Stillwell menekankan bahwa sekadar mengeklik 'like' di Facebook punya implikasi luas, tak sekadar tanda di sosial media. Tapi, sebut dia, setiap klik itu akan menjadi rekaman digital di catatan perambah (browser) sebagai bahan untuk 'mencari' sesuatu.

"Penelitian ini harus membunyikan lonceng alaram untuk setiap orang yang berpikir seting privasi adalah solusi untuk melindungi informasi online," kata Direktur Grup Kampanye Big Brother Watch, Nick Pickles. Menurut dia, dibutuhkan pemikiran ulang secara fundamental tentang seberapa banyak data yang sukarela hendak kita bagi kepada publik.

Membagi kesukaan individu di halaman, ujar Pickles, terlihat seolah tak akan menjadi gangguan. Tapi, kata dia, dari mengeklik 'like' saja orang bisa dikategorisasikan dan ditebak kebiasaannya. "Sampai ke area yang lebih personal dan sensitif dari yang disadari orang-orang," tegas dia.

Pickles pun menuding hasil penelitian ini kembali memperjelas tentang tidak transparannya pemakaian data pengguna sosial media. "Semakin membenarkan kekhawatiran bahwa data kami dieksploitasi untuk keuntungan komersial," ujar dia. 

Ada Laptop Rp 29 Juta di Mega Bazaar Computer 2013


Laptop khusus untuk keperluan gaming memang berbeda dari laptop pada umumnya.

Apabila kebanyakan vendor ingin menghadirkan laptop dengan ukuran setipis dan bobot seringan mungkin, laptop gaming biasanya hadir dengan desain tubuh yang besar dan berat. Hal ini disebabkan penggunaan spesifikasi yang tinggi untuk menunjang performa gaming para penggunanya.

Oleh karena itu, biasanya laptop gaming jarang dibawa-bawa oleh penggunanya. Perangkat ini baru dibawa apabila ada acara LAN party atau kumpul-kumpul bareng teman gamer lainnya.

Harga laptop gaming pun sudah pasti jauh lebih mahal ketimbang laptop standar. Di ajang Mega Bazaar Computer 2013, beberapa vendor membawa laptop gaming versi mereka sendiri yang dilengkapi harga yang sangat fantastis.

Adalah Alienware yang menjual laptop mewah tersebut. Para gamer pasti sudah sering mendengar merek anak perusahaan Dell ini. Produk tersebut menjadi idaman para gamer karena memiliki desain yang menarik dan pilihan kustomisasi spesifikasi yang beragam.

Laptop gaming yang dimaksud tersebut adalah Alienware M17x 3D yang dipersenjatai prosesor Intel Core i7-2860QM 3,6GHz, RAM 8GB, HDD 750GB, layar 17 inci dengan resolusi 1,920 x 1,080, NVIDIA GeForce GTX560M 1.5GB, dan baterai 9 cell.

Untuk perangkat yang satu ini, pengunjung harus merogoh kocek hingga Rp 29.5 juta.

Tak Hanya Satu

Selain itu, terdapat juga sebuah laptop gaming yang terbilang cukup langka di Indonesia. Laptop yang dimaksud merupakan buatan Razr dan bernama Blade 2.

Perangkat yang satu ini dilengkapi dengan spesifikasi Intel Core i7-3632QM dengan kecepatan 2.2GHz, RAM 8GB, HDD 500GB + SSD 64GB, kartu grafis NVIDIA GeForce GTX660M 2GB, dan layar 17 inci sebesar 1,920 x 1,080.

Uniknya, produk tersebut memiliki sebuah layar LCD kecil di sebelah kanan keyboard. Layar ini dapat difungsikan sebagai touchpad. Selain itu, saat sedang bermain game, pengguna bisa menonton video, berselancar di dunia maya, atau membaca e-mail dari layar kecil tersebut.

Sayangnya, produk ini tidak bisa langsung didapatkan di pameran ini. Pihak penjual mengaku, mereka tidak menyediakan stock untuk produk Razr Blade 2 ini. Namun, jika berminat, konsumen bisa memesan melalui pihak tersebut (inden). Produk yang satu ini dijual di angka Rp 29 juta.

Tablet Android Murah di Mega Bazaar 2013


Tren teknologi sedang bergeser ke arah perangkat mobile, di mana keberadaan komputer mulai tergusur oleh komputer tablet. Tak mengherankan jika ajang pameran komputer disesaki oleh perangkat mobile, terutama tablet dan ponsel pintar.

Dalam Mega Bazaar Computer (MBC) yang menjadi pameran komputer pembuka di awal tahun 2013, banyak produsen komputer yang memamerkan tablet. Pameran ini digelar di JCC Senayan, Jakarta, mulai tanggal 6 sampai 10 Maret 2013.

Meski tablet Windows 8 sudah beredar di pasaran, namun tablet dengan sistem operasi Android masih menguasai pasar Indonesia. Hal ini diikuti oleh kemunculan tablet Android berharga murah.

Produsen lokal dan China bersaing dalam memasarkan tablet dengan harga di bawah Rp 2 juta. Dari pantauan KompasTekno, tablet yang banyak ditawarkan adalah yang berukuran 7 inci, sementara ukuran 10 inci terbilang jarang.

Berikut produsen yang menjual tabletnya dengan harga terjangkau di MBC 2013:

Tablet berukuran 7 sampai 8 inci

Asus
- Memo Pad Rp 1.599.000

Acer
- B1-A71 Rp 1.599.000

Lenovo
- IdeaTab A2107 Rp 1.799.000

Zyrex
- SM 746 Rp 799.000
- OnePad SM 742 Rp 999.000

Huawei
- Ideos S7 Slim Rp 1.399.000
- Turbo PixTab Rp 1.199.000

Axioo
- PicoPad 7 3G Rp 1.574.000
- PicoPad 8 3G Rp 1.774.000

Mito
- T300 Rp 999.000

SpeedUp
- Pad Slim Rp 799.000
- Pad 7 Rp 1.499.000
- Pad 8 Rp 1.799.000
- Pad Pro Rp 1.499.000
- Pad Pro 2 Rp 1.499.000

Advan
- Vandroid 01A Rp 1.499.000
- Vandroid E1A Rp 1.299.000
- Vandroid T Rp 1.199.000
- Vandroid T1B Rp 1.499.000
- Vandroid T2Ci Rp 699.000

Tabulet
- Tabz Z1M Rp 799.000
- Beat Duos Rp 1.199.000

Efioo
- e1 Rp 699.000
- e2 Rp 899.000
- e2v Rp 1.099.000
- e3 Rp 1.199.000

Smartfren
- New Smartfren Andromax Tab 7.0 Rp 1.650.000

Tablet berukuran 9 sampai 10 inci

Zyrex
- SP 1113G Rp 1.699.000
- SN 1114 Rp 1.399.000
- SP 1110 Rp 1.299.000

Axioo
- PicoPad 10 3G Rp 1.974.000

Mito
- Tablet Book 9 inci T970 Rp 1.499.000

Advan
- Vandroid T3i Rp 1.999.000

Tabulet
- Octa Duos 3G Rp 1.999.000

Efioo
- e4 Rp 999.000

Untuk spesifikasi komponen, kebanyakan tablet dengan harga terjangkau di atas masih menggunakan prosesor satu inti (single core), RAM mulai dari 512MB hingga 1GB, serta memori internal yang terbatas namun dapat diperluas dengan tambahan kartu memori eksternal.

Ada harga tentu ada rupa. Dari pengalaman KompasTekno, beberapa tablet dengan harga murah memiliki kemampuan terbatas. Performa minim dan layar kurang berkualitas, tak responsif terhadap sentuhan jari. Anda harus pandai-pandai memilih tablet yang punya layar responsif, karena navigasi tablet sangat bergantung pada layarnya.

Sedangkan untuk sistem operasi, banyak tablet yang telah memakai Android 4.0 (Ice Cream Sandwich).

Samsung Galaxy S4 Diisukan Miliki 6 Model dan Hanya 2 Warna

Menjelang peluncuran pada 14 Maret, isu seputar Samsung Galaxy S4 makin kencang beredar. Kabarnya Samsung Galaxy S4 ini akan hadir hanya dalam 2 pilihan warna. Namun untuk variasi besar memori penyimpanannya ada 6 model.

SamMobile menyebutkan bahwa jagoan baru Samsung ini akan tersedia dalam warna putih dan hitam saja. Warna Pebble Blue milik Galaxy S3 tidak lagi digunakan oleh Samsung. Keputusan tidak lagi menghadirkannya karena berkaca pada masalah yang ditimbulkan Galaxy S3 Pebble Blue pada perilisannya tahun lalu.

Selain itu kabarnya Galaxy S4 disiapkan dalam 3 jenis model memori penyimpanan. Model yang ditawarkan itu diprediksi berupa pilihan 16GB, 32GB dan 64GB. Ketiga jenis storage itu dihitung 6 karena masing-masing tersedia dalam warna hitam dan putih.

Kabarnya Galaxy S4 konon akan memakai prosesor Exynos dengan chip LTE terpisah. Namun sebuah sumber mengatakan kemunginan besar Samsung cenderung memilih Snapdragon 600. Untuk sistem operasinya sudah memakai Android 4.2 Jelly Bean, layar 5 inci 1080p Full HD Super Amoled dan baterai sekuat 3.100 mAh.

"Game" Naga dari Bandung Coba Pasar iPhone


Pengembang game asal Kota Bandung, Agate Studio, akhirnya mengeluarkan game perdana mereka yang akan dirilis oleh penerbit Chillingo berjudul "Up in Flames". Inilah karya perdana yang mengawali kerja sama Agate Studio-Chillingo dalam menaklukkan pasar game iOS.

Dalam game "Up in Flames", pemain menggerakkan naga bernama Baff yang beraksi dengan lontaran bola api dari mulutnya. Bola api tersebut dilontarkan dengan mekanisme layaknya katapel, kita memperkirakan sudut maupun dan kekuatannya.

Meski mirip dengan gameplay Angry Birds, pengembang menjanjikan bahwa game tersebut memiliki tantangan khusus bagi pemainnya.

"Setiap misi harus diselesaikan dengan trik-trik khusus," kata Bima Ratio, Humas Agate Studio.

Gaya grafis yang digunakan dalam game ini sangat cerah dan warna-warni. Gameplay-nya juga tidak sesederhana Angry Birds yang mengandalkan pada perhitungan lontaran burung dengan lintasan parabola.

Dalam game ini, bola api yang dilontarkan Baff bisa memantul ke kanan dan kiri layar dengan berbagai cara, salah satunya dengan bantuan naga-naga lain yang berhasil diselamatkan Baff. Mereka akan kembali memantulkan bola api dari Baff ke arah lain.

Untuk sekarang, ada 75 tingkatan permainan yang bisa dinikmati, mulai dari latar belakang gunung es, pantai, maupun pegunungan. Ada opsi transaksi untuk membeli kostum bagi Baff.

Up in Flames bisa diunduh di App Store dengan membayar Rp 9.500 di App Store.